MEDIAINVESTIGASICare.id – Independen Dan Farmasi Kesehatan | Medan.
Sejumlah tokoh, akademisi, praktisi, pendidik di bidang seni tari yang disebut sebagai pemangku tari berkumpul dan berdiskusi bersama kembali untuk melakukan finalisasi peta okupasi Nasional dalam kerangka kualifikasi area fungsi seni tari Indonesia di Hotel Grand Whizz Jakarta pada Sabtu (27/07/2024) lalu.
Penyelenggaran diskusi dilaksanakan secara hybrid diinisiasi Asosiasi Seniman Tari Indonesia (ASETI) dan difasilitasi oleh Direktorat PTLK Kemendikbudristek. Sebagai informasi, bahwa pada pertemuan dua kali sebelumnya telah disimpulkan peta okupasi berdasarkan potret lapangan, dan okupasi apa saja yang ada dalam industri seni pertunjukan terutama untuk bidang seni tari.
Mengutip dari BAPPENAS bahwa dokumen yang disusun harus memetakan jenis-jenis jabatan/ okupasi/ profesi yang ada di berbagai bidang, sub bidang maupun area fungsi di semua jenis pekerjaan.
Agustina Rochyanti selaku Ketua Umum ASETI menegaskan peta okupasi nasional bidang seni tari ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan program pembelajaran, kurikulum ataupun paket pelatihan sesuai dengan kebutuhan industri.
“Sangat penting peta okupasi bidang seni tari ini direalisasikan untuk pengembangan program pembelajaran, kurikulum ataupun paket pelatihan sesuai dengan kebutuhan industri agar rapi dan terstruktur dan menjadi dokumen yang akan mengharmonisasi, sehingga dunia industri dan pendidikan, pelatihan terkait akan selalu melengkapi dan memutakhirkan peta okupasi bidang seni tari ini seiring dengan dinamika yang terjadi sekali lagi di industri”, tegas wanita yang biasa disapa Anti ini.
Setali tiga uang dengan Agustina Rochyanti, harapan yang sama juga disampaikan Muhammad Nursyam, Ketua ASETI DPD Sumatera Utara terkait okupasi Nasional dalam kerangka kualifikasi area fungsi seni tari ini.
“Sudah saatnya bidang seni tari di Indonesia memiliki aturan jelas yang menjadi pedoman para pelaku seni tari atau yang berhubungan dengan nya agar nantinya terus berkesinambungan, memutakhirkan dan mempunyai peta okupasi secara Nasional yang dirumuskan oleh pemangkunya yaitu kami yang di ASETI adalah sebuah terobosan pada bidang seni tari seperti yang sebelumnya telah dilakukan pada bidang profesi lainnya”, jelas pria yang biasa dipanggil Manchu pemilik Sanggar Medan Club Dance Company.
Para pemangku tari yang hadir dalam finalisasi ini adalah para Ketua ASETI dan utusan-utusan dari berbagai daerah, diantaranya Yulianti Parani, Sal Murgiyanto, Nungki Kusumastuti, Sulistyo Tirtokusumo, Wiwiek Sipala, Agustina Rochyanti, Suryandoro Swargaloka, Jefriandi Usman, Fafa Utami, Alfiyanto Wajiwa, Een Herdiani, Embie C Noor, Yusuf Susilo, Rury Nostalgia, Sabrina Salawati, Peni Puspito, Aidil Usman, Ressa Rizky M, Wahyuni Dauly, Bambang Sriyanto, Yogi Hadiansyah, Atien Kisam, Nurwahidah, Dian Anggraini, Maharani Pane, Ari Pandawa, Dindin Heryadi, Muhammad Nursyam, Peterina Kobat, Mawar Desember, Gita Novia, dan yang lain.
Rudi

