Site icon Media Investigasi Care

Dirujuk, Balita Tewas Setelah RSUD Tengku Mansyur Vonis Idap Difteri

Bagikan :

MEDIAINVESTIGASICare.id – Independen Dan Farmasi Kesehatan | Sumut// Kesehatan – Opini.

 

Tanjung Balai_Fahira Althafunnisa alias Icha (4,1) anak kedua dari tiga bersaudara hasil pernikahan pasangan Efri Zuandi dan Yuli Andriyani penduduk Kelurahan Pasar Baru tewas/ meninggal dunia setelah dibawa ke RS.USU Medan berdasarkan rujukan dari pihak RSUD Tengku Mansyur Kota Tanjung Balai dengan memvonis/ Diagnosa mengidap penyakit Difteri sejenis bakteri yang sangat berbahaya dan cepat menular.

Hal ini dikatakan orang tua korban Efri Zuandi didampingi Istri dan keluarga kepada awak media, Kamis (23/01/2025) di kediamannya Jalan Sei Balai Lk IV Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjung Balai.

Dalam keterangan bahwa pada hari Selasa (14/1/25) lalu Icha dibawa kedua orang tuanya berobat ke RSUD.Tengku Mansyur sekitar pukul 23.00 WIB karena menderita demam dan batuk bercampur sesak, oleh dokter Umum dilakukan penangan dan cek darah, baru setelah paginya datang dr.Johan.SpA, yang bertugas di RS Tengku Mansyur tersebut, hanya memeriksa dan melihat tenggorokan korban secara klinis dengan senter atau alat penerang dan melihat ada bercak putih ditenggorokan lalu setelah melakukan diagnosa melalui google dan menyesuaikan gejala tersebut tanpa melakukan uji lab atau alat yang lebih canggih, berani memvonis Icha mengidap penyakit Difteri sejenis bakteri yang membahayakan, ujar Efri.

Lanjutnya, pada Rabu (15/1/25) sore sekitar pukul 15.00 WIB berdasarkan hasil vonis, dr.Johan.Sp.A, memberikan surat rujukan kepada orang tua korban dan menurut salah seorang perawat di RSUD Tengku Mansyur menerangkan jika tidak ada Rumah Sakit di Medan yang mau menerima pasien dengan jenis penyakit Difteri selain RS USU, yang memiliki ruang ICU isolasi, terang Efri menirukan bahasa oknum perawat tersebut.

Kemudian pihak keluarga membawa korban berdasarkan rujukan dari dr.Johan sekitar pukul 15.00 WIB untuk berobat ke RS USU Medan yang menurut pihak RSUD Tengku Mansyur beralasan bahwa fasilitasnya lebih baik namun setibanya di parkiran RS USU Medan sekitar pukul 17.00 WIB dengan menggunakan Ambulan RS Tengku Mansyur Tanjung Balai, dan selanjutnya Efri menyerahkan surat rujukan tersebut ke pihak Rumah Sakit (RS), tetapi karena isi surat menerangkan korban menderita Difteri, petugas tidak ada yang berani menindaklanjuti sehingga korban yang berada didalam ambulan terlantar di parkiran selama sekitar 1 setengah jam, tutur Efri.

Masih menurut Efri, sekitar pukul 18.30 WIB, barulah pihak RS USU Medan membawa masuk Icha yang masih terpasang infus dan oksigennya dari Tanjung Balai, yang kemudian ditangani dokter Umum dan dilakukanlah penggantian tabung oksigen, selanjutnya dilakukan pemeriksaan berupa cek dengan alat stetoskop serta observasi rongga mulut, dan dokter tersebut mendiagnosis Icha penderita penyakit Difteri, tanpa ada melakukan upaya pemberian obat untuk kesembuhan anak kami, ungkap Ayah Icha dengan rasa ketidakpuasan atas tindakan yang diambil pihak RS USU Medan.

Jelang sekitar pukul 20.00 WIB masih dihari yang sama, karena tidak dilakukan penanganan cepat secara optimal yang serius dari pihak RS USU terhadap Icha yang dinilai akibat kelalaian akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir, begitu melihat Icha sudah meninggal, barulah pihak RS USU Medan sibuk seolah punya tanggung jawab menangani pasien yang sakit, dan terakhir pihak RS USU Medan memberikan surat keterangan kematian Icha dengan mengidap penyakit Difteri, beber Efri.

Sementara itu, ketika persoalan ini di konfirmasi kepada Direktur RSUD Tengku Mansyur dr.Karmila Dewi Handayani.MKM, ketika keluar dari ruangannya, Jumat (24/01/2025) mengaku ada kegiatan rapat sehingga tak ada waktu dan mengarahkan untuk menemui Humas bernama Guntur, cetus Karmila ringan seolah sepele dengan kejadian ini.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai dr.Hj.Nurhidayah ketika ditemui untuk konfirmasi terkait perkara yang sama, Jumat (24/1) tidak berada di kantornya dan menurut salah seorang pegawai mengatakan jika Kadis lagi Tugas Luar (TL) sehingga belum memperoleh keterangan yang dibutuhkan awak media sampai berita ini tayang.

 

 

ES (A2M1)


Bagikan :
Exit mobile version