Pekerjaan Pemasangan SPAM Di Kelurahan Sei Raja Amburadul, Warga Minta Dibongkar

Bagikan :

MEDIAINVESTIGASICare.id – Independen Dan Farmasi Kesehatan | Sumut// Opini.

 

Tanjung Balai_Warga di Kelurahan Sei Raja khususnya Lingkungan V meminta kepada pihak berwenang untuk membongkar kembali pemasangan Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) di Daerah Kabupaten/ Kota pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah di Kelurahan Sei Raja Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjung Balai yang selaku pelaksana CV.Rury Ariska dengan nilai kontrak Rp 3.798.418.005,08; melalui sumber dana APBD Kota Tanjung Balai Tahun Anggaran 2024 lalu dengan volume fisik diantaranya pemasangan pipa jenis HDPE D 8″ dan 3″ serta 380 unit sambungan rumah.

Pasalnya, warga setempat kecewa dengan hasil pekerjaan CV.Rury Ariska yang dikerjakan secara amburadul, dimana pemasangan pipa di Jalan Sei Karang Lk V Kelurahan Sei Raja hanya dimasukkan kedalam saluran drainase dan ada juga yang diluar dari area parit, itupun dikerjakan dengan merusak semen dinding parit yang ada tanpa diperbaiki.

Hal ini dikatakan Khairuddin (54) alias Udin salah seorang warga sekitar kepada media ini, Kamis (06/02/2025) dilokasi dengan menyebutkan pemasangan pipa tersebut banyak yang dikerjakan tanpa memperhitungkan akibat yang bakal timbul, bahkan ada yang dipasangkan diatas air tepatnya dibawah jembatan menuju kantor Brimob dimana itu merupakan anak sungai yang akan dilewati warga menggunakan sampan, terang Udin.

Bahkan pemasangan sambungan rumah (SR) yang seyogianya sebanyak 380 unit, kalau kami kalkulasikan keseluruhannya mungkin tidak mencapai target, sebab untuk Lingkungan VI tidak ada sambungan pipa menuju kerumah warga, hanya beberapa lingkungan yang memperoleh penyambungan dari proyek yang menelan biaya Milyaran Rupiah tersebut, sehingga pembangunan yang diharapkan Pemerintah tidak mencapai sasaran sebagaimana yang telah menjadi planning, cetus Udin.

Selain itu, ada bekas galian tanah pemasangan pipa induk di Jalan Lingkar yang berdekatan dengan jembatan tidak ditimbun kembali dan dibiarkan lobang menganga sekitar panjang 6 meter, ini merupakan ranjau yang dapat membahayakan orang melintas, jika sewaktu-waktu dapat saja terperosok kedalamnya dan ini akan memakan korban celaka, ungkapnya.

Lebih jauh dikatakannya, dari amatan, sewaktu para pekerja melakukan pemasangan di tikungan jalan, ada pipa yang tidak menggunakan sambungan pipa bengkok dan hanya pipa yang panjang itu dibengkokkan sehingga rongga pipa diperkirakan akan menyempit dan kemungkinan besar bisa terjadi penyumbatan yang berakibat air tidak lancar bahkan tidak jalan.

Dari informasi yang diperoleh, menyebutkan pemasangan pipa air seharusnya dilanjutkan kepermukiman masyarakat yang berada di Jalan Sei Rampah Lk. I Kelurahan Sei Raja, namun herannya malah pipa dialihkan ke jalan menuju arah SD Negeri 130002 sehingga menjadi pertanyaan besar dikalangan warga ada apa hal ini bisa terjadi, tanya warga.

Sementara itu, salah seorang guru olahraga di SD 130002 Nazar, SGO kecewa dan menyesalkan teknis pemasangan pipa yang berada diatas air, sedangkan sesekali sampan kecil milik warga setempat ada yang melintas membawa muatan hasil kebun maupun kayu bakar dan ini akan berdampak pada pipa karena bisa saja pecah atau bocor sehingga kontribusi penyaluran air dipastikan tergendala, jelas Nazar.

Terpisah, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Kota Tanjung Balai Auliya Thoyib saat dikonfirmasi di ruangannya terkait hal ini, Kamis (06/02/2025) mengatakan jika pembangunan SPAM tersebut masih dalam tahap finishing, walaupun di plang kerja tertera waktu pekerjaan selama 150 hari kalender, namun pihak rekanan sudah melakukan perpanjangan waktu atau disebut adendum, ujar Auliya.

“Persoalan pemasangan pipa didalam drainase maupun diatas air, itu akan dilakukan penataannya berupa di klaim ke dinding parit maupun ke samping lantai yang dibawah jembatan dan persoalan semen parit yang rusak juga diperbaiki dan pengalihan pipa ke sekolah tersebut, itu telah dilakukan CCO karena SD tersebut belum ada memiliki saluran air bersih dan apabila semua itu tidak dilakukan pihak kontraktor, kita tidak akan terima disaat serah terima pekerjaan, dan sudah pasti anggaran tidak dapat dicairkan”, terang Auliya mengklarifikasi dugaan masyarakat.

 

 

ES (A2M1)


Bagikan :

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *